Kamis, 19 Juni 2014

My Hero

Akhirnya ak memiliki hero lain dalam kehidupanku.. hero bs berarti banyak hal, bisa saja tukang tol pagi ini adalah hero ku krn tanpa Nya ak terpaksa hrus melewati jalanan biasa yg super duper padat..

Tapi sepanjang minggu ini, ak memiliki hero yg benar2 membantuku melakukan tugas dan kewajibanku sebagai seorang ibu rumah tangga.

Hero ini tak lain adalah suamiku sendiri. 3 bln menjadi seorang istri, ak tentu bertanggung jawab penuh utk kebersihan dan kondisi rumah. Dimulai dr memastikan kondisi perut keluarga ku terpenuhi dgn makanan bergizi hingga semua yg dikenakan bersih dan sempurna..

Naaaah, permasalahannya adalah lokasi kantor dan rumahku itu berjarak hampir 60km jika melewati tol, terbayang jauhnya perjalanan itu... jd ak hrua bangun pagi dan pulang malam.. sampai akhirnya, badanku pun mulai mengeluhkan semua keadaan yg ada...

Sampai akhirnya hero itu pun datang... suamiku sebetulnya tipe orng yang suka kebersihan dan beliau pd awalnya jg mau membantu bersih2 rumah utk hal2 kecil.. namun, minggu ini beliau melakukan hal yg sangat berarti utkku..

My hero tanpa ragu membantuku mencuci pakaian kami setiap harinya.. oke, utk memperjelas cerita ini mngkin ak hrus menceritakan sedikit kronologisnya... biasanya rutinitas ku mencuci baju adalah setiap akhir pekan, tepatnya sabtu pagi, tp krn kurasa agak melelahkan mencuci dhn jmlh yg banyak, maka ak mulai mencuci 2x seminggu, tengah dan akhir minggu... tp memang butuh pengorbanan lainnya..

Setiap rabu atau kamia aku diharuskan bangun lbh pagi utk memasak dan mencuci.. sampai akhirnya minggu ini pun terjadi keajaiban, ,My hero membantuku mencuci baju kami setiap pagi.. menurutnya lebih mudah mencuci sedikit2, dan memang beliau ada wktu senggang selama 15menit setiap pagi sebelum berangkat kekantor..

Akhirnya minggu ini oun akan terlewati dan my hero tetap berdiri dgn penuh senyuman dan siap membantu utk tugas berikutnya #ngelunjak

Love you

Rabu, 04 Juni 2014

Finally I Found You

Sebetulnya cukup basi untuk saya membahas pernikahan kami pada saat ini, namun krn sudah lama tidak ngblog, tidak ada salahnya saya menumpahkan salah satu moment paling bersejarah dalam hidup "kami"

Yup, saat ini saya sering sekali mengucapkan kata "Kami", krn sekarang hidup saya telah berbagi dengan salah seorang lelaki.

Klo boleh jujur sebetulnya saya juga masih bingung kenapa akhirnya kami bisa menikah, hehe..

Sejarah itu dimulai saat kami bertemu di Kantor kami Asuransi Astra (kantor saya yang dulu). Saat saya sedang On Job Training di salah satu Dept, kami memang sudah saling sering bertatap dan tersenyum, jarang sekali menyapa.. tapi tiba2 suatu hari dia menginvite kontak hp saya dan akhirnya kami pun berteman dan berbagi suka duka. 

Singkat punya cerita, jalinan itu pun dimulai.. Aneh sebetulnya saya bisa bertemu dengan sosok lelaki ini, dia type yang lempeng cool seperti jalan tol yang tiada ujungnya. Pendiam, introvert, galak, tegas, tidak bisa berbasabasi, tidak romantis, tidak loyal (a.k.a pelit) dll.

Namun saya pun mantab menikah karena saya merasa kehidupan masa depan yang saya rancang dan bayangkan bisa terwujud jikalau kami bersama.

Benar saja, saat niat kami bulat. Tuhan seperti memberikan petunjuk bahwa ini adalah jalan terbaik untuk saya ambil karena kami pun dipermudah untuk banyak hal dimulai dari keringanan dalam memiliki rumah di dekat orang tua saya. Saya akui tanpa keberanian dari suami, maka rumah itupun takkan pernah ada di genggaman. Kemudahan kami mendapatkan kontrakan rumah, sampai proses penyelenggaraan pernikahan yang lancar meskipun ada beberapa kerikil cobaan didalamnya.

Saat ini, sudah lebih dari 3 bulan pernikahan kami. Ia seolah semakin jauh dari penilaian saya di awal. Dia menjadi romantis perlahan-lahan. Ulang tahun saya pun ada sedikit surprise yang diberikannya.

Ada satu moment yang saya menurut saya bisa menjadi pembelajaran bagi kita semua, Suatu hari saya benar2 mengeluh akan keadaan kami. Peristiwa ini terjadi sesaat sebelum kami melangsungkan pernikahan. Di moment itu semuanya serba mencekik leher saya, keuangan kami sekarat, lingkungan teman yang kurang bersahabat,  perjalanan kantor baru yang melelahkan karena saya harus menaiki busway selama satu setengah jam, membawa tas yang berat. Sesampainya saya ditempat biasa saya dijemput oleh ia, saya menumpahkan keluhan dan tangisan itu sepanjang perjalanan. Dia pun hanya diam dan berusaha memijat kaki saya sambil tetap fokus mengendarai motor. Dan saat sampai di rumah, dia pun hanya berkata “Sudah mendingan belum? Tugasku kan cukup mendengarkan keluhan mu, krn masalah itu harus kamu sndiri yang selesaikan”

Saya pun merasa, sebuah tindakan sederhana itu cukup untuk membuat saya tetap tegar dan terus melangkah.

Ya, dan pada akhirnya saya tetap bersyukur bahwa saya telah memilih lelaki yang tepat untuk menghabiskan waktu bersama. Finally I found You