Minggu, 17 April 2011

Perjalanan Panjang itu

"berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian"

pepatah lama yang rasanya umurnya lebih tua dari umurku..

pepatah yang ampuh bin mujarab.. selalu kuingat dikala tangis itu masih ada..

tapi kini.. ku nikmati indahnya berenang santai dengan satu amanah yang sudah terselesaikan..

yaaa.. amanah orang tua agar bisa melihat anaknya berbalut baju wisuda...

(maaf Ma, Pa sudah banyak waktu dan dana ku pergunakan, dan tak hentinya aku selalu meminta doa untuk setiap langkahku...semoga hadiah kecil ini bisa memberikan kelegaan dan kebanggan untuk kalian...)

rasanya baru kemarin rakit yang ku pakai masih bolong disana-sini.. rakit yang akan membawaku ke pulau kelulusan...

perjalanan rakit ini tidaklah mudah.. aku harus mengayuh rakit dengan susah payah dan tertatih-tatih...

diawali dengan putus cinta.. yaa.. penyakit standar yang harus siap dirasakan oleh semua pasangan muda-mudi yang memutuskan untuk merajuk cinta....

semua gelap karena semua kebiasaan selama tiga tahun harus berubah dalam seketika..

but time heals....

ucapan temanku dari tangerang ini memang akurat... satu lubang di rakitku sudah bisa ku tambal meskipun terkadang masih suka ada rembesan air yang masuk dan lagi-lagi harus membuat lubang itu kembali mengangga..

heeeem...

kembali ku arungi samudera pengetahuan...satu demi satu rasanya lubang rakit ku bertambah..

keheningan malam kuhabiskan sendiri.. berkutat dengan kelelahan, kepenatan, dan tugas kuliah yang bertumpuk...

menyempurnakan potongan gambar akan keindahan Ancol, kehebatan seorang pekerja kebersihan kampus, dan gambar-gambar keriangan salah satu ciptaan Tuhan, yaitu anjing.. selain itu,

berusaha untuk terus berimajinasi akan kebersamaan ibu dan anak dan menampilkannya dalam sebuah radio..

tak hanya itu.. ku kerahkan otak ini untuk terus mencoba menyelami pemaknaan setiap kata cinta, tahta, dan harta....

walau sulit...

tapi nyatanya rakit ku masih terus bisa bertahan.. karena ada tangan-tangan yang rela membantu...teman kelompok yang terus menularkan semangatnya padaku...

dan nyatanya satu amanah pun kembali memanggil...

mulanya ku tak yakin akankah rakitku mampu memenuhi panggilan amanah ini..

faktanya aku harus membantu belahan keluarga ku..

ku emban amanah meskipun kurasa masih banyak kekurangan kulakukan...

setalah kujalani.. satu hal yang ku yakini

semua peristiwa dalam hidup pasti memberikan pembelajaran dengan caranya sendiri...

yaaah.. meskipun harus tertatih-tatih.. amanah ini membuatku menjadi semakin dekat dengan kelurgaku..

keluarga yang hanya berlangsung satu tahun,

tapi rasa hangatnya akan terus ku ingat sepanjang Tuhan memberikankan ku waktu..

yaaa..... semua tugas.... amanah.. dan...

Revisi...

satu kata yang membuat rakitku kembali berlubang...

semua kesempurnaan memang membutuhkan perjuangan...

dan itu semua mengharuskan ku untuk mendekam di perpustakaan...sendiri... disaat teman-teman lain rasanya masih bisa nikmat merasakan makanan kantin, dan manisnya canda tawa...

tak hanya sekali atau dua kali kata revisi melubangi rakitku...

kata ini datang ber K.A.L.I-K.A.L.I

disaat sudah saatnya aku memutuskan dan memilih kata berhenti.. ternyata ucapan dari seseorang menyadarkan...

bahwa.......

Tuhan takkan memberikan cobaan dikala umatnya tak kuat menghadapinya..

yaa.. kuyakini bahwa semua usaha takkan sia-sia...

ku kayuh terus rakit, terus...terus..... hingga bisa kujejakkan kaki yang lemah ini di pulau kelulusan...

saat kini ku pandangi samudra yang sebelumnya ku lewati, dan ku amati rakit kecil yang penuh lubang disebelahku..

aku rasakan amat lemahnya diri ini...lemahnya rakit yang membawa diriku...

dan begitu besarnya kuasa Tuhan...

Allah telah kirimkan bantuan-bantuan yang tidak terduga...

bantuan dari teman-teman binatangku...keluarga BPMku...

sahabat seperjuangan kuliah produksi TV, radio, dan seminar...

dan semua pihak yang sekedar bertanya "gimana syil, skripsinya??".. yaaa... semua semangat dan doa yang telah diberikan dari belahan negara korea, garut, hingga manado telah membuatku kuat dan bisa tersenyum sekarang..

terima kasih....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar