Minggu, 17 April 2011

Siapa Tuan Itu?

Wahai tuan yang entah ada dimana...

Penikahan ibarat sebuah rumah yang terang benderang.
Bukan, bukan karena besar, mewah atau penuh lampu.
Tetapi sebuah rumah yang dikelilingi cinta, kasih sayang, pengetian, kepercayaan,
dimana masing- masing memahami posisi dan tanggung jawabnya.

Ibarat sebuah ikatan.
Jika jalinan itu diikat baik- baik dengan pemahaman yang baik tentang ikatan itu sendiri, maka ia tak mudah terburai.
Dan aku berpikir bahwa pernikahan adalah semacam sarana untuk mencapai tujuan.

Ibarat alat transaportasi, aku tidak membutuhkan alat transportasi yang mewah atau megah.
Tetapi lebih pada yang kokoh kuat agar bisa membawaku sampai tujuan tanpa mogok di jalan.

Wahai Tuan....
mungkin aku masih harus banyak belajar lagi untuk bisa seperti itu.
Setiap tahapan yang sedang aku jalani sekarang ini ku berharap akhirnya akan bahagia untuk semua.

Jika boleh berkata Tuan,
Jika waktunya tiba...
dan tepat saatnya..
untuk kita bertemu.. maka akan terjadilah proses itu..

Proses yang nanti akan kita jalani ibarat sedang tawar menawar Tuan..
Aku tidak memberikan harga yang tinggi..
Tidak juga terlalu rendah..


yaaa... untuk Tuan pemilik hati ini...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar